Melihat tingkah adik perempuanku, aku menyadari bahwa menangis bukanlah melulu tanda kesedihan, tapi juga tanda kebahagiaan. Adik perempuanku itu memang anak paling bungsu di keluargaku, tau sendiri kan anak bungsu identik dengan apa? Manja, kekanak-kanakan, cengeng, kurang lebihnya seperti itu. 2 bulan yang lalu, dia menangis luar biasa ketika melihat keponakan cowoknya yang baru berumur empat bulan (anakku) dan aku beserta suamiku akan kembali ke Surabaya. Ya, kami memang merantau ke Surabaya. Tambahan lagi, adikku itu sudah bisa di bilang mulai tumbuh dewasa, dia sedang menempuh semester 2 di sebuah universitas swasta di kota kami tinggal. Sebagai sesama cewek, aku merasakan apa yang dirasakan adikku itu, bagaimana tidak, dari lahirnya keponakannya ini sampe empat bulan pada saat itu dia tau perkembangan keponakannya, wajar saja jika dia sedih ketika ditinggal balik. Sebenarnya yang sedih saat itu juga bukan dia saja, akupun begitu, merasa sedih luar biasa ketika harus balik, duh.. empat bulan dirumah berhasil membuat memori yang berat untuk dilupakan. However, home is the best and the most comfortable place ever and never. Ibu apalagi, sosok yang selalu aku rindukan ketika berada jauh dari rumah. (Hello, kenapa jadi saya yang baper, baiklah... Kembali lagi masalah adikku yang tadi)
Hari ini, dia kesini, mengunjungi kami di Surabaya. Jangan salah, walaupun adikku anak bungsu dan cengeng atau apalah namanya, tapi dia juga berani loh ke Surabaya seorang diri. Dan hari ini, setelah mencuci kaki di kamar mandi setelah perjalanan jauh, dia segera mencium keponakannya sambil menangis sesenggukan, sampai apa yang dia omongkan tidak terdengar jelas. Apakah itu tanda kesedihan? Tentu saja tidak. And everyone knows it. Itu adalah tanda kebahagiaan yang tak terkira. Bahkan aku juga sampai ikut menangis, teringat saat merawat anakku ketika masih dirumah.
Dari artikel online yang pernah aku baca, menangis adalah respon alami terhadap perasaan tertentu. Biasanya karena sedih atau kesakitan, tapi terkadang juga karena alasan lain yang melebihi itu. Jadi, menangis tidak selalu berarti kesedihan, terlalu bahagia atau terharu pun kadang juga membuat seseorang mengeluarkan air mata.
Air mata tak selalu menandakan bahwa seseorang itu lemah, dia punya banyak arti, termasuk sedih, sakit, bahagia, terharu bahkan lucu. Oleh karena itu, let me say that air mata adalah teman yang paling setia, paling pengertian, dan paling jujur dalam kondisi apapun. Bahkan, kita akan merasa sangat puas ketika sudah mengeluarkan air mata, entah karena sedih atau bahagia. Right?
*based on someone's true story.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar